Solusi Air Perak

..ke ajaiban kuno itu kini di gunakan kembali.. Salah satu harapan baru yang sangat ampuh mencegah Infasi VIRUS dan BAKTERI yang semakin mengkhawatirkan. Harapan pengobatan dengan menggunakan Antibiotik banyak menciptakan masalah baru bagi kesehatan, selain efek samping yang merugikan, antibiotik itu sendiri menyebabkan Virus bermutasi menjadi resistan (Kebal). Kini dengan Nano Teknologi Air Ion Perak menjadi satu-satunya solusi alami yang aman, tanpa efek samping, tidak beracun dan tidak satupun virus dan bakteri yang kebal / resistan terhadap Air Ion Perak, dan kini menjadi titik terang bagi dunia medis melawan organisme berbahaya itu. Silahkan Jelajahi Weblog ini dan temukanlah manfaat Air Ion Perak yang sangat mengejutkan!

Sunday, July 1, 2001

Logam Perak Penangkal Infeksi Bakterial

SEJAK ditemukannya antibiotika yang dijuluki obat dewa 50 tahun lalu, banyak cara pengobatan konvensional atau alami dilupakan. Namun ketika keampuhan antibiotika mulai pudar, seiring dengan semakin cepatnya bakteri mengembangkan kekebalan, metode lama yang terbukti ampuh kembali dilirik. Salah satunya penggunaan logam perak sebagai penangkal infeksi bakterial.

Para dokter gelisah dengan semakin banyaknya bakteri kebal antibiotika. Menyusul semakin sering adanya kasus infeksi nosokomial, yakni infeksi yang diperoleh pasien di rumah sakit. Terutama setelah tindakan operasi, risiko pasien terinfeksi bakteri yang sudah kebal antibiotika amat tinggi. Rumah sakit adalah sumber segala penyakit dan bakteri.

Para peneliti di Institut Fraunhofer bekerjasama dengan perusahaan Bio-Gate di kota Nurnberg dan Universitas Erlangen, mengembangkan komposit baru dalam struktur nano, untuk menangkal infeksi bakteri yang kebal antibiotika. Dr. Michael Wagener pimpinan proyek pengembangan komposit pencegah infeksi bakterial di Istitut Fraunhofer-IFAM mengatakan, sasaran penelitian menurunkan jumlah kasus infeksi nosokomial.

600.000 Pasien/Tahun

Wagener mengatakan, di Jerman saja setiap tahunnya lebih dari 600.000 pasien terinfeksi bakteri di rumah sakit. Bakterinya masuk melalui pisau bedah, pinset, katether atau peralatan kedokteran lainnya.

Di Jerman setiap tahunnya justru lebih banyak pasien yang meninggal akibat infeksi nosokomial, dibanding jumlah orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Karena itulah, saat ini dilakukan penelitian untuk menggali kembali khasiat logam perak sebagai unsur antimikroba.

Semua peralatan kedokteran modern kini dilapisi perak, untuk meminimalkan ruang hidup bakteri. Pisau bedah, pinset, kateter atau logam implant yang dilapisi perak disebutkan mampu membunuh bakteri. Wagener mengatakan, yang dikembangkan IFAM dan Bio-Gate adalah proses pelapisan alat kedokteran, dengan unsur perak dalam ukuran nanometer.

Melapisi Alat Kedokteran

Inilah kunci dari proses teknologi terbaru yang dikembangkan para ahli kedokteran di Jerman. Yakni pelapisan alat-alat kedokteran dengan partikel perak dalam ukuran nanometer-atau sepersejuta milimeter. Dengan teknik pelapisan nano, partikel logam perak tersebar secara merata di permukaan peralatan yang dilapisinya.

Partikel nano ini secara kontinyu melepaskan ion bermuatan positif, yang menyerang sel bakteri. Dalam waktu bersamaan, partikel perak berukuran nano menghancurkan enzym yang mengangkut makanan bagi sel bakteri. Sekaligus juga merusak keseimbangan membran sel, plasma sel atau dinding sel bakteri, sehingga tidak bisa membelah diri. Dengan serangan beruntun semacam itu bakteri tidak akan dapat hidup.

Wagener mengatakan, itulah sebabnya peralatan kedokteran yang dilapisi perak, tetap suci hama. Keampuhan logam perak, juga terbukti lebih luas spektrumnya dibanding antibiotika. Akan tetapi, konsentrasi perak pada material yang dilapisi harus diukur dengan tepat dan akurat.

Misalnya saja, untuk protese diperlukan kadar logam perak lebih besar dibanding pada pisau bedah. Disinilah keunggulan para peneliti dari Institut Fraunhofer dan Bio-Gate, yakni mengembangkan pengukuran akurat kadar dan jumlah logam perak yang akan dilapiskan.

Para peneliti di perusahaan Bio-Gate setiap harinya melakukan 1.000 percobaan dan menghitung kecepatan perkembang biakan bakteri pada bermacam material yang berbeda. Di laboratorium diteliti perkembang biakannya pada polimer, plastik, semen, logam lainnya, kain serta material lainnya. Dari data yang dihimpun, dapat dihitung ketebalan logam perak yang harus dilapiskan, agar dapat membunuh bakteri secara efektif. Teknologinya sudah diujicoba secara klinik dan dipatenkan serta diakui secara internasional. Selain untuk keperluan kedokteran, lapisan teknologi perak dalam ukuran nanometer juga diterapkan untuk kebutuhan lainnya.

Seperti untuk kebutuhan industri dan sanitasi lingkungan. Misalnya industri pengolahan bahan pangan, yang menerapkan persyaratan higienis cukup tinggi. Atau industri farmasi dan kosmetika, yang juga menerapkan persyaratan antibakteri cukup ketat.

Selain itu persyaratan serupa diterapkan di cabang pengolahan air minum dan industri lainnya. Bakteri tidak hanya menimbulkan penyakit, tetapi juga dapat berhimpun membentuk lapisan pengganggu yang disebut biofilm. Jika gumpalannya cukup besar, biofilm dapat merusak filter air bersih atau mesin.

Atau juga untuk kebutuhan rumah tangga. Dewasa ini penggunaan bahan pembersih hama di rumah tangga sudah dinilai berlebihan. Selain membunuh bakteri, pembersih hama juga membunuh flora kulit yang berguna bagi manusia.

Akibatnya, kasus alergi kini muncul lebih dramatis. Dengan teknik pelapisan logam perak, yang dikembangkan Institut Fraunhofer-IFAM dan Bio-Gate, penggunaan obat suci hama dapat dikurangi, sementara perkembangbiakan bakteri yang merugikan juga dapat dicegah.

Sumber : Suara Merdeka (13 Desember 2004)

No comments:

Post a Comment